Smart Generation : Ikon Perubahan & Kemajuan

Istilah smart generation (SG) belakangan ini semakin sering digunakan di berbagai media baik media cetak maupun elektronik, forum diskusi dan seminar. Jika kita terjemahkan dalam Indonesia maka smart generation berarti generasi cerdas.
Dari semua literatur, memiliki satu kesamaan, yaitu menjelaskan secara ilmiah proses pembentukan SG dan dimulai sejak anak usia dini dan mengalami puncak siklusnya saat usia dewasa jadi kira kira usia 40 tahunan.
Figur SG yaitu tipikal generasi muda yang memiliki karakteristik yang kurang lebih sebagai
berikut : berjiwa mandiri, berfikir secara positif, kreatif dan inovatif, memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian sosial yang tinggi, cepat tanggap dalam bertindak, berani mengambil resiko serta haus akan prestasi dan pencapaian terbaik.
Ide, gagasan dan tindakan SG tidak hanya menginspirasikan banyak orang namun juga mampu memberikan alternatif solusi sebagai jawaban atas permasalahan yang terjadi di masyarakat sesuai dengan bidang masing-masing. Sehingga sejarah selalu mencatat bahwa kapanpun dan di manapun figur SG selalu menjadi ikon perubahan dan kemajuan masyarakat.
Seandainya kita membuka lembaran sejarah Republik Indonesia maka kita juga akan menemukan figur SG seperti Bung Karno, Bung Hatta, Bung Tomo, dan masih banyak lagi.
Dalam dunia pendidikan Indonesia terkini, seorang pria kelahiran Surabaya, 7 Juli 1976 bernama Firmanzah telah menjadi doktor termuda, kemudian terpilih menjadi dekan termuda Universitas Indonesia (UI) pada usia 32 tahun, dan ketika usianya 34 tahun, Firmanzah dikukuhkan sebagai guru besar termuda di UI. Saat ini dia berkarya sebagai staf khusus presiden bidang ekonomi.
Dari dunia seni dan budaya kita mengenal Agnes Monica yang mampu mengharumkan nama Indonesia lewat segudang prestasinya di mancanegara, sedangkan dalam bidang olahraga ada nama atlet bulutangkis wanita Susi Susanti yang meraih medali emas pertama Indonesia di Olimpiade Barcelona Spanyol Tahun 1992.
Setelah kita mengetahui bagaimana peran dan kontribusi SG selama ini, maka sudah selayaknya kita memberikan apresiasi dan penghargaan setinggi-tingginya kepada figur SG Kepri yang telah terbukti memberikan kontribusi besar bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
Sebagai provinsi masih baru, sudah barang tentu Kepri memerlukan lebih banyak figur SG yang diharapkan mampu menjadi motor penggerak kehidupan dan roda ekonomi rakyat serta menjadi ikon perubahan dan kemajuan masyarakat. Sebenarnya masih banyak lagi fitur SG Kepri yang tidak atau belum terekspos. Namun saya percaya dimanapun mereka berada, dan apapun profesi mereka kini, bagi lingkungan dan masyarakatnya mereka ibarat segelas air di tengah panasnya gurun pasir, ibarat pelita di tengah malam yang gelap, yang selalu hadir membawa harapan untuk maju
Akhirnya sudah menjadi pekerjaan rumah (PR) kita semua sebagai orang tua untuk tidak pernah lelah memberikan suri teladan, menanamkan pendidikan yang baik dan berakhlak mulia sejak dini kepada anak-anak kita agar kelak mereka bisa tumbuh menjadi pribadi-pribadi smart generation.

source: 
Dr. Mohamad Gita Indrawan, MM.
Dosen Pascasarjana Universitas Internasional Batam
Sekretaris I Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Batam
Vice President Indonesia Marketing Association (IMA)-Chapter Kepri

Notes : This article has been published on Tribun Batam, September 15, 2012 edition.

0 comments:

Post a Comment


up